Oleh: Zaenal Abidin
(Petugas Kebersihan SMP DT FDS)

Tanpa disadari setiap manusia yang hidup tentu mengeluarkan sampah, bisa kita bayangkan kalau setiap hari setiap saat sampah dikeluarkan dan dibuang tanpa ada penanganan dan penanggulangan khusus, maka akan terlihat menumpuk, berserakan dimana mana sehingga menimbulkan banyak dampak negatif bagi kita semua.

Terlihat dipandang kurang sedap, baunya pun menyengat, juga akan menimbulkan berbagai macam penyakit. Dan juga bisa berakibat lebih buruk lagi seperti pencemaran lingkungan, polusi udara, banjir dan lain sebagainya.

Masalah sampah sampai hari ini bukan hanya menjadi masalah pribadi, rumah tangga maupun di sekolah, sampah juga menjadi maslah/persoalan baik warga desa maupun warga kota bahkan saat ini sampah  menjadi  masalah/ persoalan negara di dunia untuk ditanggulangi bersama.

Dihadapan kita khususnya disekolah banyak bertemu dengan masalah sampah.
Lantas apa, mengapa, dan bagaimana langkah solusi alternatif untuk memecahkannya?!

Coba fokus sampah khususnya dilingkungan sekolah kita, sebenarnya  sampah bukanlah hanya sebagai tanggung jawab petugas kebersihan saja, tetapi juga menjadi masalah bersama sehingga menjadi solusi alternatif untuk dilaksanakan bersama oleh semua warga sekolah, baik dari kalangan guru,karyawan sekolah, siswa,siswi dan wali siswa.

Pertama, perlunya membangun sebuah kesadaran diri menuju kesadaran bersama untuk “ibdak bi nafsik” memulai dari sadar diri sendiri tentang pentingnya menjaga kebersihan,kerapian, dan kenyamanan dilingkungan sekolah.

Bukan sebaliknya hanya membiarkan, mementingkan egoisme sendiri dan ambigu tanpa mau ikut serta kerjasama dan partisipasi membantu selain yang menjadi tugasnya.

Dengan slogan : النظافة من الا يمان
“Kebersihan sebagian dari Iman”
Harapannya menjadikankan jiwa semangat dan memantabkan diri kita bersama mencari solusi alternatif dalam penanggulangan sampah.

Kedua, perlunya sekolah membentuk tim khusus penanggulangan sampah yang perwakilannya dari unsur pengelola,guru,siswa/i,dan paguyuban wali siswa/i sehingga terbentuknya program positif dalam penanganan sampah yang berisi perencanaan,pelaksanaan,dan evaluasi. Mengawal petugas piket kelas dan lain sebagainya. Sehingga menemukan tawaran solusi dan memunculkan image bahwa “sampah bukanlah menjadi masalah/persoalan tapi menjadi barang unik yang berharga dan berkah.”

Ketiga, perlunya membuat aturan atau SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk dilaksanakan bersama seluruh warga sekolah khususnya petugas kantin dan penjual makanan atau jajan agar dapat meminimalisir masalah sampah yang ditimbulkan. Seperti mengurangi sampah plastik atau menyediakan fasilitas tempat sampah disekitar tempat jualan dan sebagainya.

Mari bersama menjaga kebersihan,kerapian,keindahan,dan kenyamanan lingkungan sekolah dengan menanamkan pembiasaan setiap hari buanglah sampah pada tempatnya.

Salam Literasi
Tetap semangat dan bersyukur.

By: GLS SMP Daruttaqwa Full Day School